Minggu, 30 Oktober 2011

Apa Itu Manusia?

Pengertian dasar tentang kemanusian
Oleh: Moh. Ali Wafa
            Sebelum kita masuk  lebih dalam yang jelas kita akan bertanya terlebih dahulu:
Apa itu manusia?
Manusia yang kerap kali kita dengar dimuka bumi adalah puncak ciptaan Tuhan, mahluk yang paling tertinggi dan merupakan wakil dari Tuhan dibumi untuk menjalankan amar ma`ruf nahi mungkar. Sesuatu yang yang membuat manusia menjadi manusia bukan hanya dari beberapa sifat atau kegiatan yang ia miliki, melainkan suatu susunan sebagai sifat-sifat dan kegiatan yang khusus dimiliki manusia saja yaitu fitrah.
Dengan adanya fitrah manusia yang mempunyai dorongan  berbuat suci yang secara kodrati cenderung kepada kebenaran. Hati nurani merupakan pemancar dari lahirnya kebaikan manusia, kesucian, kebenaran. Adapun tujuan hidup manusia adalah kebenaran yang mutlak atau kebenaran yang terakhir yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Fitrah merupakan bentuk keseluruhan tentang diri manusia yang secara asasi dan prinsipil membedakannya makhluk-makhluk yang lain. Dengan memenuhi hati nurani seseorang berada dalam fitrahnya dan menjadi manusia sejati.
Kehidupan manusia dipersentasikan dalam bentuk kerja atau kita sebut amal perbuatan selama ia hidup dibumi, dan nilai-nilai tidak akan dikatakan hidup dan berarti sebelum ada action dalam bentuk kegiatan-kegiatan amaliah yang kongkrit. Sedangkan nilai hidup manusia tergantung pada nilai kerjanya. Dengan melalaui amal perbuatan yang berprikemanusian (tuntuna hati nurani) manusia mengecap kebahagian, namun sebaliknya jika manusia amal perbuatannya tidak berprikemanusian maka ia akan menderita kepedihannya.
Dikatakan hidup itu berarti jika dijalani dengan sungguh-sungguh dan sempurna, yang didalamnya manusia dapat mewjudkan dan mengembangkan kecakapan-kecakapan yang memenuhi keperluannya. Manusia dapat diakatakan hidup berarti dan berharga apabila dia merasakan kebahagian, kenikmatan dalam kegiatan-kegiatan yang membawa perubahan kearah kemajuan  baik mengenai alam maupun masyarakat.
Seorang manusia sejati (insane kamil) adalah yang kegiatan mental phisikisnya merupakan suatu keseluruhan, kerja rohani dan jasmani bukanlah dua kenyataan yangterpisah, dia tidak mengenal perbedaan antara kerja dan kesenangan, kerja baginya dimaknai sebagai kesenagan dan kesenangan ada dalam dan melalui kerja. Dia berkepribadian merdeka, memiliki dinya sendiri, dengan menyatakan keluar corak perorangannya dan mengembangkan kepribadiannya dan wataknya secara harmonis, dia tidak mengenal perbedaan antara kehidupan individu dan kehidupan komunal, tidak membedakan antara perorangan dan sebagai anggota masyarakat. Hak dan kewajibannya serta kegiatan-kegiatan untuk dirinya adalah juga sekaligus untuk sesame ummat manusia.
Baginya tidak ada pembagian dua antara kegiatan rohani dan jasmani, pribadi dan masyarakat, agama dan politik, maupun duni dan akhirat. Kesemuanya dimanifestasiakan dalam suatu kesatuan kerja yang tunggal pancaran niatnya yaitu kebaikan dan kebenaran.
~Wamaa kholaqtul jinna walinsa illaliyagbudzun.(al-Quran, S, Adz-dzariyah: 56)---( dan aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengapdi kepada-Ku).
~Maka hadapkanlah dengan lurus kepada agama Allah (tataplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu…….(Al-Qur`an, S, Ar-Rum: 30)
~Wahai orang yang beriman, kenapakah kamu menagtakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan, amat besar kebenciannya disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang kamu tidak kamu kerjakan (Al-Qur`an, S, As-Shaf: 2-3 ).

ü  Refrensi
~Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI…

Mudah-mudahan tulisan ini bisa memberikan mamfaat bagi pembaca, ummat, dan bangsa.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes